Love Bird
Awalnya lovebird dipelihara terutama karena keindahan warna bulunya.
Namun seiring dengan perkembangan waktu dan trend lomba suara burung,
maka lovebird dipelihara untuk memunculkan suara-suara khas lovebird
yang panjang.
Selain sebagai burung petarung di arena kicauan, lovebird juga sangat populer sebagai burung master burung lain
Berikut Beberapa Jenis Lovebird:
1. Lovebird kepala abu-abu / lovebird madagaskar (Agapornis cana)
 |
lovebird ilmukicau.blogspot.com |
Ukuran tubuh panjang 14 cm, berat 25-28 gram.
Burung lovebird madagaskar jantan: Bulu tubuh umumnya berwarna
hijau, hijau terang pada tunggirnya dan lebih kekuningan di bagian
bawahnya; kepala, leher dan dada berwarna abu-abu; di bawah sayap
berwarna hitam; bulu ekor berwarna hijau; paruh berwarna abu-abu muda;
iris berwarna cokelat tua; kaki abu-abu.
Burung lovebird madagaskar betina: Bulu kepala, leher, dada, di bawah sayap berwarna hijau.
Burung lovebird madagaskar muda: Bulu berwarna seperti dewasa,
tetapi bulu burung jantan berwarna kehijauan pada tengkuknya (beberapa
jantan memiliki bulu kepala dan dada berwarna hijau); paruh berwarna
kuning dan terdapat bercak hitam pada pangkal paruh bagian atas.
Anak jenis: A.c cana dan A.c ablectanea
Penyebaran lovebird madagaskar: Madagaskar
Burung lovebird madagaskar merupakan jenis burung lovebird yang langka
dan bukan merupakan jenis yang benyak ditangkarkan. Lovebird jantan dan
betina dapat dengan mudah dibedakan dfari warna bulunya. Pada lovebird
jantan bulu di kepala dan dada berwarna abu-abu pucat, sedangkan pada
lovebird betina hampir seluruhnya berwrana hijau muda.
2. Lovebird “muka merah” (Agapornis pullaria)
Ukuran tubuh panjang 15 cm, berat 43 gram.
Burung lovebird muka merah jantan: Bulu tubuh umumnya berwarna
hijau, sedikit lebih kekuning-kuningan di bagian bawahnya; dahi dan
muka berwarna merah orange; tunggir berwarna biru terang; bulu di bawah
sayap berwarna hitam; ekor berwarna hijau; paruh berwarna merah
oranye; iris berwarna cokelat tua; kaki abu-abu.
Burung lovebird warna merah betina: Dahi dan mukanya lebih berwarna oranye dibanding merah, di bawah sayap berwarna hijau.
Burung lovebird warna merah muda: Dahi dan muka berwarna kuning;
bulu di bawah sayap berwarna hitam pada jantan dan bewarna hijau pada
betina; paruh berwarna coklat kemerahan dan terdapat bercak hitam dekat
pangkal paruh bagian atas.
Anak jenis: A.p. pullaria dan A.p. ugandae
Penyebaran lovebird muka merah: Afrika Tengah dan Afrrika Barat Tengah
Lovebird jenis ini sukar berkembang biak di penangkaran. Burung jantan
dan betina dapat dibedakan dari warna bulu di bawah sayap. Bulu burung
betina seluruhnya berwarna hijau, sedangkan bulu jantan di bagian bawah
berwarna hitam.
3. Lovebird “sayap hitam” /lovebird abisinia (Agapornis taranta).
Ukuran tubuh panjang 15-16,5 cm, berat 55-65 gram.
Burung lovebird abisinia jantan: Bulu tubuh umumnya berwarna
hijau, sedikit lebih kekuning-kuningan di bagian bawahnya; dahi, lorus
dan lingkaran mata berwarna merah; bulu terbang berwarna hitam; bulu di
bawah sayap berwarna hitam; ekor berwarna hijau; paruh berwarna merah
merjan tua; iris berwarna cokelat gelap; kaki abu-abu.
Burung lovebird abisinia betina: Bulu tubuh umumnya berwarna
hijau; bulu di bawah sayap berwarna kehijauan atau kadang-kadang
berwarna hitam kecoklatan; lingkaranmata berwarna hijau.
Burung lovebird abisinia muda: Bulu berwarna seperti induk betina; paruh berwarna kuning kecoklatan.
Anak jenis: A.t taranta dan A.t nana
Penyebaran lovebird abisinia: Dataran tinggi Ethiopia
Burung jantan dan betina sangat mudah dibedakan dari warna bulunya.
Bulu burung betina seluruhnya berwarna hijau, sedangkan bulu jantan
tedapat warna merah di bagian dahi dan lorus serta lingkar matanya.
Warna mutasi lovebird madagaskar adalah cinnamon (coklat kekuningan).
4. Lovebird “kerah hitam” (Agapornis swinderniana)
Ukuran tubuh lovebird “kerah hitam”: Panjang 13 cm, berat 39-41 gram.
Burung lovebird “kerah hitam” dewasa: Bulu umumnya berwarna
hijau, sedikit lebih pucat di bagian kepala dan tubuh bagian bawah,
tunggir dan bagian punggung berwarna biru, bulu di bagian bawah sayap
berwarna hijau, bulu ekor berwarna hijau; kerah hitam yang sempit di
bagian tengkuknya, seluruh leher di bagian kerah berwarna kuning dan
kadang-kadang dengan sedikit warna yang memudar; paruh berwarna hitam
keabu-abuan; iris berwarna kuning; kaki berwarna kuning kehijauan
sampai hitam.
Burung lovebird “kerah hitam” muda: Tidak terdapat kerah hitam
atau hanya diwakili beberapa bulu hitam di setiap bagian sisi leher;
paruh berwarna abu-abu muda dan pada pangkalnya ada bercak hitam; iris
berwarna coklat.
Anak jenis lovebird “kerah hitam”: A.s. swinderniana, A.s. zenkeri, dan A.s. emini
Penyebaran lovebird “kerah hitam”: Afrika Barat dan Afrika Tengah.
Burung lovebird “kerah hitam” sulit berkembang biak di penangkaran.
5. Lovebird “muka salem” (Agapornis roseicollis)
 |
lovebird ilmukicau.blogspot.com
|
Ukuran tubuh panjang 15 cm, berat 46-63 g.
Burung lovebird “muka salem”: Bulu umumnya berwarna hijau, lebih
kuning di tubuh bagian bawah, bulu dahi dan di belakang mata berwarna
merah, lorus, pipi, kerongkongan dan bagian atas dada berwarna merah
muda; tunggir berwarna biru terang; bulu di bagian bawah sayap
berwarna hijau dengan sedikit warna biru, bulu ekor bagian atas
berwarna hijau, bagian bawah kebiruan; paruh berwarna kuning gading;
iris berwarna cokelat tua; kaki berwarna abu-abu.
Anak jenis: A.r. roseicollis dan A.r. catumbella.
Penyebaran lovebird abisinia: Afrika Barat Daya.
Jenis lovebird ini umumnya mempunyai bulu yang indah. Di antara jenis
lovebird, jenis lovebird muka salem mempunyai suara yang paling keras.
Kenis lovebird ini paling mudah dikembangbiakkan.
Dalam penangkaran sebaiknya diperlihara berpasangan karena tidak cocok
dipelihara secara berkelompok atau digabungkan dengan jenis burung
lain.
Antara burung jantan dan betina relatif sulit dibedakan. Warna mutasinya adalah lovebird albino (bulu putih, mata merah), lovebird lutino (bulu kuning, mata merah), lovebird golden cherry (bulu kuning emas sampai merah muda), lovebird pied (bercak warna), lovebird cinnamon (coklat kekuningan) dan lovebird biru.
6. Lovebird kaca mata fischer (Agapornis fischeri)
Panjang 15 cm, berat 42-58 gram.
Burung lovebird kaca mata fischeri dewasa: Bulu umumnya berwarna
hijau, lebih kekuningan pada tubuh bagian bawah; dahi, pipi dan
kerongkongan berwarna merah oranye; bulu di bagian kepala lainnya
berwarna hijau pudar; bagian atas dada dan kerah sekitar leher berwarna
kuning; bagian atas ekor berwarna biru muda; bagioan bawah sayap
berwarna biru dan hijau; ekor berwarna hijau; lingkar di sekeliling
mata berwarna putih; paruh berwarna merah; iris berwarna cokelat; kaki
berwarna abu-abu muda.
Burung lovebird kaca mata fischer muda: Bulu berwarna lebih muda
dibandingkan dengan bulu burung dewasa, terutama bulu pada kepala;
pada pangkal paruh bagian atas terdapat bercak kecil berwarna hitam.
Penyebaran lovebird kaca mata fischeries: Tanzania.
Lovebird kaca mata fischer termasuk lovebird yang mudah dikembangkan.
Antara lovebird jantan dan lovebird betina relatif sulit dibedakan.
Warna mutasi lovebird kaca mata fischer adalah lovebird kaca mata
fischer biru dan lovebird kaca mata fischer kuning. Persilangan antara
lovebird kaca mata fischer dengan lovebird kaca mata nyasa menghasilkan
warna mutasi lutino dan albino.
7. Lovebird kaca mata topeng (Agapornis personata)
Panjang 14,5 cm, berat 43-47 gram.
Burung lovebird kaca mata topeng dewasa: Bulu umumnya berwarna
hijau; lebihdahi, lorus, ubun-ubun, dan pipi bagian depan berwarna
hitam kecoklatan; bulu di bagian kepala lainnya berwarna
kehitam-hitaman pudar; kerongkongan berwarna oraney kemerahan; bagin
atas dada dan kerah di sekeliling leher berwarna kuning; bulu ekor
berwarna hijau; lingkar di sekeliling mata berwarna putih; paruh
berwarna merah; iris berwarna cokelat; kaki berwarna abu-abu.
Burung lovebird kaca mata topeng yang masih muda: Bulu berwarna
lebih muda dibandingkan dengan bulu burung dewasa, terutama pada bagian
kepala; pada pangkal paruh bagian atas terdapat bercak kecil berwarna
hitam.
Penyebaran lovebird kaca mata topeng: Tanzania Utara dan Tengah.
Lovebird kaca mata topneg termasuk lovebird yang mudah dikembangkan.
Antara lovebird jantan dan lovebird betina relatif sulit dibedakan.
Warna mutasi lovebird kaca mata topneg adalah lovebird kaca mata topeng warna biru.
8. Burung lovebird kacamata nyasa (Agapornis lilianae)
Panjang 13,5 cm, berat 28-37 gram.
Burung lovebird kaca mata nyasa dewasa: Bulu umumnya berwarna
hijau, lebih kekuningan pada tubuh bagian bawah dan tunggir; dahi dan
kerongkongan berwarna merah oranye dan menjadi warna merah muda
kekuning-kuningan pada bagian mahkota, lorus, pipi dan bagian atas
dada; bulu ekor berwarna hijau; lingkar di sekeliling mata berwarna
putih; paruh berwarna merah tua; iris berwarna cokelat kemerahan tua;
kaki berwarna coklat keabu-abuan.
Burung lovebird kaca mata nyasa muda: Bulu pada pipi berwarna kehitaman; pada pangkal paruh bagian atas terdapat bercak kecil berwarna hitam.
Penyebaran lovebird kaca mata nyasa: Tanzania, Zanzobar bagian utara, Malawi bagian timur, dan Moaambik bagian barat laut.
Lovebird kaca mata nyasa dapat dipelihara secara berkelompok. Antara
lovebird jantan dan lovebird betina relatif sulit dibedakan.
Warna mutasi lovebird kaca mata nyasa adalah lovebird kaca mata nyasa lutino (lovebird lutino).
9. Burung lovebird kacamata pipi hitam (Agapornis nigrigenis)
Panjang 13,5 cm, berat 36-52 gram.
Burung lovebird kaca mata pipi hitam dewasa: Bulu umumnya berwarna
hijau, lebih kekuningan pada tubuh bagian bawah dan tunggir; dahi dan
ubun-ubun depan berwarna coklat kemerahan; ubun-ubun belakang dan
tengkuk berwarna hijau kekuningan tua; lorus, kerongkongan, dan pipi
berwarna hitam kecoklatan, bagian atas dada berwarna merah oranye
pucat; ekor berwarna hijau; lingkar di sekeliling mata berwarna putih;
paruh berwarna merah tua; iris berwarna cokelat; kaki berwarna coklat
keabu-abuan.
Burung lovebird kaca mata pipi hitam muda serupa dengan burung dewasa;
pada pangkal paruh bagian atas terdapat bercak kecil berwarna hitam;
iris berwarna cokelat muda.
Penyebaran lovebird kaca mata pipi hitam: Zambia bagian barat daya dan Zimbabwe bagian barat laut.
Lovebird kaca mata pipi hitam secara umum sulit didapat di pasaran
karena burung ini sudah dibatasi untuk tujuan ekspor dari negara
asalnya. Burung ini bisa dipelihara secara berkelompok bahkan dicampur
dengan burung lain.
Warna mutasi lovebird kaca mata pipi htam adalah lovebird kaca mata pipi hitam kuning (lovebird kuning).
Dan masih banyak jenis-jenis yang lain yang belum bisa saya ulas satu persatu.
Ciri jantan dan betina lovebird
Membedakan jenis kelamin lovebird termasuk pekerjaan gampang-gampang
susah. Gampang untuk jenis-jenis tertentu tetapi susah untuk jenis
lainnya, apalagi kalau masih anakan. Untuk membedakan jenis kelamin
lovebird bisa digunakan cara sederhana sampai yang ilmiah.
Berikut ini adalah serba-serbi mengani perbendaan lovebird jantan dan lovebird betina yang saya ambil dari tulisan Siti Nuramaliati Prijono dalam buku berjudul Lovebird terbitan Penebar Swadaya.
A. Berdasarkan penampilan luar.
Menurut Siti Nuramaliati, berdasar tingkat kesulitan untuk membedakan
jenis kelamin lovebird (dan burung secara umum) maka dapat dibedakan 3
kelompok lovebird. Ketiga kelompok tersebut adalah kelompok dimorfik
(jenis kelaminnya sangat jelas dapar dibedakan), kelompok intermediate
(jenis kelaminnya agak sulit dibedakan dari penampilan burung), dan
kelompok lovebird kacamata (perbedaan jenis kelaminnya tidak
konsisten). Namun secara umum pada banyak jenis lovebird relatif mudah
dibedakan jenis kelaminnya dengan melihat pada penampilan luarnya.
a. Kelompok lovebird dimorfik Beberapa jenis lovebird yang
termasuk dalam kelompok dimorfik di antaranya lovebird abisinia,
lovebird madagaskar dan lovebird muka merah.
1. Lovebird abisinia (Agapornis taranta) - Lovebird jantan berat badan
65 gram, dahi berwarna merah. - Lovebird betina berat badan 55 gram,
dahi berwarna hijau.
2. Lovebird madagaskar (Agapornis cana) - Tidak ada perbedaan berat
badan antara lovebird jantan dan lovebird betina. - Lovebird jantan
kepala dan leher berwarna abu-abu - Lovebird betina bulu tubuh
keseluruhannya berwarna hijau
3. Lovebird muka merah (Agapornis pullaria) - Lovebird jantan: dahi dan
muka berwarna merah-oranye, tunggir (bulu di atas pantat, di bawah
ujung lipatan sayap) berwarna biru muda, bulu terbang dan bagian bawah
bulu sayap berwarna hitam. - Lovebird betina dahi dan muka lebih
didominasi warna oranye dibandingkan warna merah, bagian bulu penutup
sayap berwarna hijau dan di tepi sayap berwarna kekuningan.
b. Kelompok intermediate Dua jenis lovebird yang termasuk dalam kelompok intermediate adalah lovebird black collared dan lovebird muka salem.
1. Lovebird black collared (Agapornis swinderniana) Lovebird jantan
dan betina sangat sulit dibedakan dan tampak serupa dalam penampilan
luarnya. 2. Lovebird jantan dan betina serupa dalam penampilannya,
meskipun pada umumnya lovebird betina mempunyai bulu di bagian kepala
dengan warna yang lebih pucat.
c. Kelompok lovebird kacamata Empat jenis lovebird yang
termasuk dalam kelompok lovebird kacamata adalah lovebird nyasa
(Agapornis lilianae), lovebird pipi hitam (Agapornis nigrigenis),
lovebird topeng (Agapornis personata), lovebird fischer (Agapornis
ficheri).
Keempat jenis lovebird ini sangat sulit dibedakan antara jantan dan
betina. Meskipun demikian ada sedikit perbedaan berat badan antara
jantan dan betinanya. Satu keunikan dari lovebird kelompok kacamata
adalah pada saat menjelang musim berkembangbiak burung betina akan
membawa bahan sarang di bawah bulu tunggir dan bulu punggung bagian
bawah.
Membedakan jenis kelamin tidak berdasarkan penampilan luar.
Pada jenis lovebird yang tidak dapat dibedakan jenis kelaminnya
berdasarkan penampilan luarnya yang spesifik maka akan sulit untuk
membedakan lovebird jantan dan lovebird betina. Pada kejadian ini makan
ada beberapa cara untuk digunakan memnedakan lovebird jantan dan
lovebird betina.
a. Bentuk tubuh. Lovebird betina cenderung memiliki tubuh yang kekar dan lebih berat. Namun kriteria ini tidak mutlak sifatnya.
b. Warna Lovebird jantan mempunyai warna yang lebuh terang dari
lovebird betina. Meskipun demikian hal itu tidak selalu benar karena
warna bulu juga tergantung pada makanan, iklim, dan variasi geografis.
c. Cara bertengger Lovebird betina bertengger dengan jarak antarkaki lebih lebar dibandingkan lovebird jantan.
d. Bentuk ekor Lovebird betina mempunyai ekor dengan bentuk lebih rata dibandingkan pada ekor lovebird jantan yang berbentuk agak meruncing.
e. Membangun sarang Kegiatan membangung sarang lebih intensif
dilakukan oleh lovebird betina ketimbang jantan. Lovebird
menggigit-gigit di luar sarang pada cabang-cabang dan batang yang lebih
tebal. Lovebird betina akan megambil kulit kayu dan mengumpulkannya
untuk membuat sarang, sedangkan lovebird jantan menyuapi lovebird
betina. Namu hal ini juga tidak mutlak karena ada lovebird jantan yang
juga aktif mengumpulkan bahan sarang.
f. Perabaan pada tulang pubis (supit urang). Lovebird memiliki
dua tulang pubis (supit urang) pada bagian pinggulnya. Pada musim
berkembang biak, tulang pubis lovebird betina menjadi lebih elastic dan
jarak antara kedua tulang pubis tersebut melebar karena pengaruh
hormone. Keadaan tersebut dapat dirasakan dengan rabaan tangan. Pada
lovebird jantan, jarak antara dua tulang pubis tersebut sempit. Teknik
perabaan ini hanya dapat digunakan bila kegiatan seksual lovebird
betina dengan aktif.
g. Pemeriksaan dengan alat laparoscopy Untuk mengetahui jenis
kelamin lovebird juga bisa dilakukan dengan menggunakan alat
laparoscopy. Lovebird yang akan diperiksa jenis kelaminnya harus dibius
dulu. Setelah itu dilakukan operasi kecil pada bagian kiri tubuh
burung di antara tulang rusuk, tulang pinggang dan tulang paha. Dari
bagian yang dioperasi itu dimasukkan alat laparoscopy untuk melihat ada
tidaknya ovary (indung telur). Jika ada ovari maka lovebird tersebut
dipastikan betina. Cara ini hanya bisa dilakukan jika burung sudah
dewasa.
h. Pemeriksaan DNA Cara lain untuk mengetahui jenis kelamin
lovebird adalah dengan menguji DNA yang dapat diperoleh dari darah atau
bulu burung. Setelah DNA diekstrak dengan larutan tertentu dan proses
lebih lanjut, lalu hasilnya dipotret dengan Polaroid. Apabila dalam
foto tersebut terlihat dua pita maka lovebird tersebut dapat dipastikan
berkelamin betina. Namun jika terlihat hanya satu pita, lovebird itu
bias dipastikan jantan.
Cara ini dianggap lebih cepat dan hasilnya lebih akurat. Namun biaya
uji DNA sangat mahal. Selain itu di Indonesia belum banyak laboratorium
yang menawarkan jasanyan untuk memeriksa jenis kelamin burung dengan
uji DNA.
Pasangan sejenis juga bercumbu
Pada jenis lovebird yang tidak dapat dibedakan antara jantan dan
betinanya berdasarkan bentuk tubuh dan warna bulunya sering terjadi
kesulitan untuk memperoleh pasangan yang sesuai,.
Sering terlihat dua ekor jantan berperilaku seperti pasangan lovebird
yang berlainan jenis. Hal yang sama juga terjadi pada dua lovebird
betina. Bahkan pada pasangan lovebird betina ini apabila bertelur maka
jumlah telurnya akan lebih banyak dari pasangan yang normal, tetapi
telur tersebut tidak fertile alias tidak akan menetas jika dierami.
Hal yang membedakan antara pasangan jantan-jantan dan betina-betina
adalah pada pasangan jantan-jantan tidak akan membuat sarang karena
perilaku itu hanya milik lovebird bertina.
Ada yang menyatakan bahwa lovebird jantan adalah yang menyuapi
pasangannya sedangkan betina yang disuapi. Tetapi hal ini tidak benar
karena lovebird betina juga sering menyuapi lovebird jantan untuk
menarik perhatian si jantan.
Juga tidak benar bahwa lovebird betina memiliki paruh dan kepala yang
lebih kecil ketimbang lovebird jantan. Dan tidak tentu benar bahwa
lovebird jantan memiliki kepala yang lebih lebar dengan paruh yang
lebih runcing.
Tips memilih burung lovebird
Ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam pemilihan bahan atau bakalan pada burung lovebird:
- Bentuk paruh, sebaiknya pilih bentuk paruh yang berpangkal lebar, tebal, besar, panjang dan terlihat kokoh.
- Berkepala besar. Ini menandakan burung ini mempunyai mental tempur yang baik.
- Postur badan, pilihlah bahan yang berpostur sedang dengan panjang
leher, badan dan ekor serta kaki yang serasi. Jangan memilih bahan yang
berleher dan berbadan pendek.
- Sebaiknya juga pilihlah bahan yang berdada lebar.
- Sayap mengepit rapat dan kaki mencengkram kuat, ini menandakan bahan
tersebut sehat. Pilihlah Kaki yang besar dan terlihat kering. Warna
kaki tidak berpengaruh terhadap mental burung.
- Lincah dan bernafsu makan besar. Ini merupakan ciri-ciri bahan yang bermental baik.
- Leher panjang padat berisi. Menandakan burung ini akan mengeluarkan power suara secara maksimal.
- Bola mata besar dan bersih bersinar. Menandakan burung ini memiliki
prospek yang cerah apabila dijadikan burung lomba. Karena akan sangat
gacor.
perawatan
Sangkar:
Lovebird sebaiknya ditempatkan di sangkar yang terbuat dari logam,
berbentuk bulat atau kota. Untuk sangkar bulat, diameter antara 30-40
cm, sedangkan kotak ukuran 25 x 35 x 40 cm dengan diberi tangkringan
berdiameter 1 cm dari kayu kasar tetapi tidak runcing, seperti kayu
asam misalnya. Tangkringan dari kayu akan sering perlu diganti karena
lovebird suka mengigit-gigit tangkringan. Untuk referensi logam yang
digunakan untuk kandang lovebird, pilih yang tidak beracun.
Berbagai kasus burung yang keracunan logam dilaporkan dalam Journal of Avian Medicine & Surgery, sebagaimana ditulis di multiscope (Hot Spot for Birds).
Sekadar untuk pengetahuan Anda, berikut ini sejumlah logam yang
berbahaya dan tidak berbahaya bagi burung, yang biasanya digunakan
sebagai bahan pembuatan sangkar, wadah air dan pakan, kandang dan
sebagainya:
1. Kuningan
Kuningan merupakan logam campuran antara tembaga dan seng. Kedua logam ini berpotensi membuat burung keracunan.
Jika ada kuningan pada sangkar burung-burung kecil barangkali tidak
masalah karena mereka tidak mungkin bisa mematuki logam itu sampai
mengelupas. Tetapi untuk burung berparuh kuat, seperti lovebird, nuri,
betet dan sebagainya, maka logam ini bisa mereka gerogoti. Maka
hindarkan kuningan dari mereka.
Journal of Avian Medicine & Surgery melaporkan adanya burung makau
yang hampir mati karena keracunan seng. Pasalnya dia mengunyah-ngunyah
tiga gerendel kuningan dan juga menggerogoti kandang kawat krom (krom
juga mengandung seng).
2. Timah
Timah juga sangat beracun untuk burung. Termasuk barang yang mengandung
timah ini antara lain adalah tutup kaleng, bandul pancing, pemberat
korden, koil tutup sampanye, timah pateri, koil soldir, lempengan dalam
batu baterai, sejumlah mainan anak dan lain sebagainya.
3. Tembaga
Tembaga juga berpotensi meracuni burung walaupun kadar racun dari logam
ini sangat sedikit. Makanan yang mengandung asam yang disimpan dalam
wadah tembaga bisa jadi terkontaminasi tembaga. Demikian pula saluran
atau wadah air yang terbuat dari tembaga, berpotensi mencemari air yang
mengalir atau berada di dalamnya. Kalau mau menggunakan wadah tembaga
untuk burung, sebaiknya masukkan air ke dalamnya tidak dalam kondisi
panas. Tuangkan jika sudah dingin baru diberikan ke burung. Dan bukan
didinginkan di dalam wadah tersebut.
4. Kawat (yang non-galvanil), baja serta besi (yang tidak dilapisi cat anti karat) tidak beracun untuk burung.
5. Seng
Seng sangat beracun untuk burung. Termasuk di sini adalah kandang burung
atau ram yang terbuat dari galvanil, klip atau steples, kunci-kunci
mainan anak, paku, pipa ledeng, krom, beberapa cat anti karat, dan
beberapa wadah shampo atau wadah kosmetika.
Makanan yang sesuai untuk burung lovebird
- Bijian Mix. Kita dapat memberikan biji-bijian yang telah dicampur yang banyak dijual dipasaran sebagai pakan utamanya.
- Sayuran segar. Burung lovebird sangat menggemari sayuran segar seperti: Kangkung, Sawi Putih, Jagung Muda dan sayuran lainnya.
- Asinan. Untuk mencukupi kebutuhan kalsium, burung ini membutuhkan
asupan kalsium tambahan. Dapat diberikan tulang sotong untuk melengkapi
kebutuhan kalsium yang dibutuhkan.
- Extra Fooding. Biji bunga Matahari, biji Fumayin, biji Kedelai, biji
Kacang Merah dan bijiK acang Hijau sangat digemari oleh burung ini
untuk melengkapi kebutuhan vitamin, protein dan menaikkan suhu tubuh s
Perawatan harian dan setelan harian
Perawatan harian untuk burung lovebird relatif sama dengan burung
berkicau jenis lainnya, kunci keberhasilan perawatan harian yaitu rutin
dan konsisten.
Berikut ini pola perawatan harian dan setelan harian untuk burung lovebird:
- Jam 07.00 burung diangin-anginkan di teras. Jam 07.30 burung
dimandikan (karamba mandi atau semprot, tergantung pada kebiasaan
masing-masing burung)
- Bersihkan kandang harian. Ganti atau tambahkan Pakan dan Air Minum.
- Berikan Sayuran segar atau Buah.
- Penjemuran dapat dilakukan selama 30-60 menit/hari mulai pukul
08.00-11.00. Selama penjemuran, sebaiknya burung dikelompokkan agar
dapat melihat burung sejenis.
- Setelah dijemur, angin-anginkan kembali burung tersebut diteras selama 10 menit, lalu sangkar dikerodong.
- Siang hari sampai sore (jam 10.00-15.00) burung dapat di Master dengan suara Master atau burung lovebird lain.
- Jam 15.30 burung diangin-anginkan kembali diteras, boleh dimandikan bila perlu.
Kontrol Pakan, Air Minum, Sayuran segar. - Jam 18.00 burung kembali dikerodong dan di perdengarkan suara Master selama masa istirahat sampai pagi harinya.
Note
Variasi pemberian sayuran segar dan Extra Fooding kunci keberhasilan dalam perawatan burung lovebird.
- Asinan harus selalu tersedia didalam sangkar.
- Pengumbaran di kandang umbaran dapat dilakukan 4 jam perhari selama 4 hari dalam seminggu.
- Berikan Multivitamin yang dicampur pada air minum seminggu sekali saja.
Penanganan apabila burung lovebird over birahi
- Frekuensi mandi dibuat lebih sering, misalnya pagi-siang dan sore
- Lamanya penjemuran dikurangi menjadi 15 menit/hari saja
- Waktu pengumbaran dibuat lebih sering dan lebih lama
Penanganan burung lovebird kondisi drop
- Penanganan apabila burung lovebird kondisinya drop
- Perbanyak pemberian Sayuran segar dan Extra Fooding
- Mandi dibuat 2 hari sekali saja
- Lamanya penjemuran ditambah menjadi 60 menit/hari
- serta meningkatkan sistem metabolisme didalam tubuhnya
semoga bermanfaat
Salam Kicau Mania